Jika anda mempunyai mobil, coba periksa apakah sistem
pembakarannya? Karburator atau injeksi? Mobil era tahun 2000an sudah sangat
jarang yang menggunakan karburator untuk sistem pembakarannya. Injeksi adalah
sistem yang digunakan. Merawat injeksi memang tidak sama dengan merawat
karburator.
Jika anda menggunakan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi
seperti Pertamax atau Shell, perawatan bisa dilakukan setiap 10.000 atau 15.000
kilometer. Namun jika anda menggunakan BBM Premium, sebaiknya dirawat setiap 5.000
kilometer berbarengan dengan jadwal mengganti oli mesin. Berikut ini adalah
hal-hal yang harus diperhatikan seperti dikutip dari artikelotomotif.com agar
mobil tetap prima dan siap digunakan setiap saat.
1. Filter udara. Ini adalah
komponen pertama yang mudah untuk dicek. Lakukan pembersihan
kotoran dengan angin bertekanan tinggi dari arah belakang. Gantilah filter
udara ini apabila sudah terlalu kotor.
2.Filter bensin. Komponen
kedua yang harus diperhatikan adalah membersihkan filter bensin dengan bantuan
angin bertekanan tinggi. Jika sudah terlalu kotor, sebaiknya diganti yang baru.
Jika filter ini tidak diganti padahal kondisi sudah buruk maka akan merembet
pada pompa bensin (fuel pump).
3. Throttle body. Komponen ini juga rentan kotor. Gejala paling umum adalah
tarikan yang kurang responsif. Bahkan jika kotoran sudah menumpuk di TPS (Throttle
Position Sensor),bisa menyebabkan putaran mesin pincang saat kondisi
stasioner. Sumber kotoran ini berasal dari udara yang terhisap ke ruang bakar.
Oleh karena itu, kebersihan throttle bodyini sangat bergantung pada
perawatan filter udara. Bersihkan throttle body dengan menyemprotkan cairan
yang banyak dijual di toko onderdil mobil atau supermarket. Pilih yang
direkomendasikan untuk mesin injeksi. Cara membersihkannya adalah dengan
menyemprotkan lewat mulut skep throttle body saat mesin dinyalakan stasioner.
Jaga putaran mesin agar tidak mati sehingga cairan pembersih bisa masuk ke
seluruh celah skep. Proses ini sekaligus berfungsi membersihkan ruang bakar.
Semprotkan satu kaleng cairan pembersih sampai habis, kemudian matikan mesin
sekitar 10-15 menit. Lanjutkan dengan menyalakan mesin kembali dan mainkan
putaran mesin hingga 6.000-6.500 rpm. Sisa kotoran atau kerak di throttle body
dan ruang bakar akan dibuang lewat asap melalui knalpot.
4. Nosel injektor. Nosel
penyemprot bensin juga wajib dibersihkan. Ini bertujuan agar arah dan bentuk
semprotannya bahan bakar ideal. Kualitas bensin yang rendah menyebabkan lubang
nosel yang berukuran sangat kecil tersumbat kerak/kotoran. Semprotan bensin
jadi kacau dan debitnya berkurang. Akibatnya, putaran mesin pincang dan
tarikan mberebet. Tak perlu membongkar nosel. Cukup campurkan
cairan pembersih ke tangki bensin. Bensin dan larutan kimia ini akan bersenyawa
dan mengalir ke nosel untuk mengikis kotoran. Di pasaran sudah banyak produk
yang berguna untuk itu. Lakukan secara rutin agar tak perlu ganti nosel baru.
5. Karbonmonoksida (Co). Tak kalah
penting adalah lakukan proses penyetelan CO (karbonmonoksida) sebagai penutup rangkaian
perawatan ringan ini. Manfaatkan engine analyzer sebagai alat
pengukur.Pengukuran bertujuan untuk mengetahui proses pembakaran di mesin,
apakah sudah efisien atau tidak. Nilai CO ideal harus dibawah 1 persen. Jika
tidak, lakukan penyetelan ulang di sistem pasokan bensin, udara dan pengapian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar